Pagoda Shwedagon yang dalam bahasa Burma bernama Shwedagon Zedi Daw ini terletak di bukit Singuttara, di sebelah barat Danau Kandawgyi. Shwedagon yang beberapa bagian bangunannya dilapisi dengan emas ini merupakan pusat kegiatan keagamaan sekaligus sosial masyarakat Yangon dan Myanmar, seperti para relawan dan biksu yang membersihkan patung-patung, sembahan sesajian, hingga ritual ibadah dan meditasi.
Sejarah Pagoda Shwedagon
Pagoda Shwedagon sempat runtuh sampai Raja Binnya U membangunnya kembali setinggi 18 meter di abad 14. Sebelumnya, Pagoda Shwedagon tercatat hanya setinggi 8.2 meter. Kemudian Ratu Binnya Thau membangunnya lagi hingga setinggi 40 meter seabad kemudian. Ia juga menambahkan teras dan menunjuk beberapa budak untuk merawat area dan bangunan Shwedagon. Tempat ini mulai menjadi pusat ibadah penganut Budha paling terkenal di Burma sejak awal abad ke 16.
Beberapa kali gempa bumi menyebabkan kerusakan pada Shwedagon hingga yang terparah di tahun 1768 menjatuhkan stupa puncak. Karena ini, Raja Hsinbyushin membangunnya kembali hingga tingginya mencapai 99 meter. Gempa bumi pada Oktober 1970 menggeser posisi beberapa stupa namun tidak menimbulkan kerusakan besar dan perbaikan dapat segera dilakukan.
Arsitektur Pagoda Shwedagon
Saat ini Pagoda Shwedagon berdiri setinggi kurang lebih 110 meter. Bangunannya juga dilapisi dengan pelat emas dan stupanya memiliki 4.531 berlian dengan berlian terbesar 72 karat (15 gram) juga 2.317 batu rubi. Stupanya terdiri atas tiga bagian yakni menara, kubah, dan dasar.
Sementara bila dilihat dari atas, secara lengkap Pagoda Shwedagon memiliki:
Terdapat empat pintu masuk yang masing-masing memiliki sepasang patung singa di depannya. Di pintu masuk sebelah timur dan selatan terdapat banyak penjual berbagai benda berkaitan dengan Shwedagon.
Festival di Pagoda Shwedagon
Selain menikmati pesona arsitektur dan sejarah yang tersedia di Pagoda Shwedagon bagi pecinta bangunan bersejarah, tempat ini juga merupakan pusat bagi wisatawan untuk bisa melihat beragam ritual agama Budha di Myanmar juga kegiatan masyarakat setempat. Beragam festival selalu tersedia sepanjang tahun di sini.
Diadakan setiap bulan November, di festival ini kamu bisa melihat gadis Myanmar berlomba dalam Kontes Menganyam Mathothingan. Mereka menganyam empat jubah kuning dari petang hingga tengah malam yang merupakan representasi empat Buddha yakni Kkakasanda, Konagamana, Kassapa, dan Gotama.
Setiap bulan Oktober, festival Thadingyut memperingati kembalinya Budha dari Tawadeintha dengan jalan yang diterangi Devas. Pagoda Shwedagon tampak dipenuhi dengan cahaya ketika festival ini berlangsung.
Waso adalah awal dari masa bulan purnama di musim penghujan ketika para biksu diwajibkan berdiam di satu tempat atau kuil. Diadakan setiap bulan Juli, kamu akan bisa menyaksikan ibadah siang dan malam juga persembahan masyarakat kepada kuil, umumnya berupa lilin-lilin tinggi.
Ada setiap April hingga Mei, Kasone adalah nama yang digunakan orang Myanmar untuk menyebut hari Waisak. Kerap dikenal juga sebagai hari Budha, acara ini mengundang ratusan orang dan berbagai kelompok penganut Budha untuk menuangkan air dari mangkuk perak ke sekitar pohon sakral, lengkap dengan puji-pujian dan upacara. Kasone adalah hari ketika Siddharta lahir, memperoleh pencerahan sebagai Budha, dan ketika beliau meninggal.
Pada bulan April, Myanmar memiliki tahun barunya sendiri yang dirayakan dengan menuang air di banyak tempat. Sementara di Pagoda Shwedagon, diadakan upacara pembersihan patung-patung dan stupa Budha juga persembahan sesaji makanan. Sering juga disebut sebagai Festival Menuang Air.
Diadakan setiap bulan Februari hingga Maret, festival Tabaung adalah salah satu festival penting yang memperingati hari di mana kedua pedagang dari bukit Singuttara dan Raja Okkalapa menyimpan delapan helai rambut Siddharta Gautama yang dianggap sakral. Di hari ini orang-orang akan berdoa bersama para biksu.
Shinpyu adalah festival yang melibatkan warga umum, di mana saat itu anak laki-laki di bawah usia 20 tahun akan dibawa dalam iring-iringan menuju kuil dalam berbagai dekorasi dan pakaian layaknya pangeran, untuk melakukan pelayanannya kepada Budha. Seluruh keluarga, teman, dan kerabat akan mengelilingi pagoda.
Jam Buka Pagoda Shwedagon
Tiket Masuk Pagoda Shwedagon
Akses Menuju Pagoda Shwedagon
Tips Berkunjung ke Pagoda Shwedagon
Oleh-oleh khas Hanoi – Hanoi adalah ibu kota Vietnam yang cukup populer dengan wisata sejarahnya.…
Ada banyak sekali aneka makanan terbaik di dunia yang harus anda coba, bahkan mungkin salah…
Memiliki nama lengkap Frankfurt am Main, adalah pusat ekonomi dan bisanis yang penting di Jerman.…
Jepang masih menjadi salah satu negara tujuan wisata ketika ingin berlibur, karena ada banyak hal…
Bukan saja terkenal dengan sistem pendidikan terbaiknya, Finlandia juga populer dengan pemadangan alamnya yang menakjubkan.…
Ekuador adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang wilayahnya dilintasi oleh garis ekuator atau garis…