Siapa tak pernah dengar nama kota Maroko? Rasanya pasti semua orang pernah mendengar nama negara ini. Namun tak jarang pula yang kerap menyamakannya dengan Mesir. Bahkan ada pula yang tidak tahu bahwa negara ini berlokasi di Afrika. Setiap kali membicarakan benua hitam ini, yang terlintas adalah tempat wisata di Afrika Selatan. Padahal sebenarnya tak begitu, Afrika yang terdiri dari banyak negara juga memiliki pesona lain salah satunya negeri Maroko ini.
Coba saja tengok daftar bangunan bersejarah di benua Afrika, tak hanya ada nama Afrika Selatan di sana, melainkan juga banyak negara lainnya. Salah satunya juga ada di Maroko yakni Kasbah of Telouet. Namun kali ini, pembicaraan soal Maroko akan berhubungan dengan topik makanan khas negara tersebut yang meski di Indonesia belum cukup terkenal, kenyataannya sangat digemari banyak orang asing di berbagai negara.
Maroko meski terdengar seperti negara Arab, kenyataannya memiliki kebudayaan dan makanan yang cukup berbeda dan tentunya memiliki keunikan sendiri bila dibandingkan dengan negara Arab lainnya. Jadi, wisata kuliner di Maroko tentunya adalah sesuatu yang sama sekali tidak boleh dilewatkan. Terlebih bila kamu mencintai makanan yang belum banyak dikenal orang lain. Yuk simak daftar makanan khas Maroko yang akan menggoyang lidah di bawah ini!
- Tagine
Makanan yang paling banyak kamu temui sebagai turis saat berada di Maroko kemungkinannya adalah tagine. Makanan ini sebenarnya mengacu pada cara pembuatan makanan yang dimasak lama dalam wadah tanah liat dengan tutup berbentuk corong tinggi. Makanannya sendiri bisa berupa daging sapi, lembu, ayam juga sayur mayur. Makanan ini memiliki kuah yang agak pekat dan disajikan saat masih hangat.
- Kuskus/ Couscous
Bagi orang Maroko, kuskus hampir setara fungsinya dengan nasi di sebagian besar negara Asia, quinoa di Amerika Selatan, atau roti di Eropa dan Asia Barat. Namun tak seperti di Indonesia, kuskus di Maroko biasanya dimasak dengan campuran banyak bumbu dan isian seperti kismis, rempah, dan sayur mayur. Ia lalu disajikan bersama setup daging atau sayur. Makanan ini juga cukup mudah dijumpai, namun dahulu kala menu ini hanya disajikan pada hari Jumat.
- Zaalouk
Beberapa negara mengenal makanan pendamping, ada antipasti di Italia atau meze di Turki. Di Maroko, mereka juga memiliki menu sejenis yang mungkin di Indonesia bisa dianggap seperti appetizer atau makanan pembuka salah satunya zaalouk.
Zaalouk adalah sejenis makanan yang memiliki konsistensi seperti selai atau sambal pekat. Ia dibuat dari campuran terong, tomat, bawang putih, minyak zaitun, dan rempah – rempah. Biasanya orang memakannya dengan cara mengolesnya ke atas roti renyah yang cukup tipis atau mencocolnya.
- Ikan Chermoula
Penggemar ikan harus mencoba makanan khas Maroko yang akan menggoyang lidah yang satu ini. Pada dasarnya chermoula adalah nama campuran bumbu dan rempah yang digunakan saat membakar atau memanggang ikan dan makanan laut lainnya.
Campurannya sendiri biasanya memberikan nuansa rasa bawang bombay, ketumbar, cabai merah, atau safran. Ikan dimasak hingga empuk sehingga rasa bumbunya pun meresap.
Kadang juga chermoula disajikan sebagai saus cocolan bersama ikan yang akan menambah citaranya.
- Harira
Lentil adalah makanan yang bisa ditemukan di banyak negara mulai dari India hingga ke Eropa. Beragam menu dibuat dari bahan dasar lentil yang menyehatkan dan juga enak. Harira sendiri adalah sejenis sup kental, atau bisa juga kita sebut mirip bubur yang encer, yang dibuat dari lentil. Biasanya sup ini disajikan sebagai makanan pembuka atau dimakan saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Saat memakannya biasanya ditabur daun ketumbar.
- Pastilla
Kamu menyukai pai? Atau menyukai kombinasi rasa asin dan manis? Atau mungkin kamu menyukai cita rasa dan tekstur daging ayam di dalam adonan tepung? Pastilla adalah sejenis pie asal Maroko yang dibuat dengan isian berbahan dasar daging ayam, campuran rempah, sayur dan ditutup dengan adonan pai yang renyah. Namun bila kamu mau mencoba versi tradisionalnya, biasanya isiannya adalah daging burung merpati. Akan tetapi, versi tradisional ini cukup sulit ditemui.
- Bissara
Sudah jauh – jauh pergi ke benua Afrika, janganlah hanya pergi ke tepian saja, jalan – jalan ke Mesir dan belanja souvenir khas Mesir, Afrika punya banyak hal yang jauh lebih menarik dari itu! Melipirlah ke tengah menuju Maroko yang menawarkan makanan menarik seperti bissara yang biasanya disajikan saat sarapan. Bissara adalah makanan khas Maroko yang akan menggoyang lidah kamu dan tidak bisa melupakannya.
Bissara adalah sejenis sup dengan rasa yang kaya dan memiliki aroma tersendiri yang dibuat dari kacang buncis besar (kacang parang) yang dikeringkan. Saat memakannya biasanya sup ini akan disajikan dengan tuangan minyak zaitun juga taburan bubuk jinten. Bila kamu ingin memakannya di waktu selain sarapan juga boleh. Yang paling nikmat adalah memakannya bersama roti.
- Brosets
Secara internasional atau dengan bahasa Inggris, ejaan makanan ini kurang lebih brochettes, kami informasikan agar kamu tak kebingungan saat ingin mencicipinya. Penyuka daging tak boleh melewatkan makanan khas Maroko yang akan menggoyang lidah ini, yang bahagianya, juga mudah ditemukan di banyak tempat.
Pada dasarnya brosets adalah kebab atau sate yang dibuat dari daging ayam, lembu, atau sapi. Daging ini dipotong kotak – kotak dalam ukuran sekali gigit (atau mungkin dua kali, karena terkadang agak besar juga), kemudian dibalur dengan garam dan beragam rempah khas Maroko sehingga rasanya sama sekali berbeda dengan sate yang kita punya di Indonesia.
- Bakwan Terong
Bakwan terong mungkin terdengar sebagai sesuatu yang cukup biasa karena di Indonesia kita memiliki bahannya. Namun percayalah bahwa bakwan terong a la Maroko adalah sesuatu yang berbeda karena bumbunya yang tentu saja berbeda. Terong akan dipotong tipis lalu dicelupkan ke dalam adonan paprika dan tepung kemudian digoreng. Makanan ini merupakan makanan pendamping yang biasa disajikan dengan banyak makanan lain di Maroko.
- Sup Keong
Maroko yang letaknya cukup dekat dengan Gran Canaria yang masih masuk wilayah Eropa, juga memiliki makanan yang cukup mirip dengan beberapa makanan benua tersebut. Salah satunya adalah sup keong. Namun tentunya pembuatan dan penyajiannya sangat khas Maroko dan berbeda dari yang ada di Eropa.
Sup ini sangat mudah ditemukan di seluruh Maroko dan biasanya dimakan dengan cara mengambil keongnya dari cangkang dengan menggunakan tusuk gigi. Masyarakat percaya kuahnya bermanfaat untuk pencernaan dan demam.
- Briwat
Tak hanya makanan berempah, berbumbu, gurih, dan penuh daging yang dimiliki Maroko. Negeri ini juga memiliki makanan manis yang biasanya dimakan sebagai penutup setelah semua proses makan selesai. Briwat adalah sejenis pastry gulung yang dibuat dari filo (pastry tipis khas Mediterania) yang diisi dengan beragam isian manis. Namun terkadang briwat juga dimakan sebagai makanan pembuka dan isiannya gurih.
- Ikan Sarden Pedas
Apabila kamu adalah penyuka makanan pedas dan juga penyuka ikan sarden, maka makanan satu ini sama sekali tak boleh dilewatkan. Sebagai salah satu eksportir ikan sarden terbesar di dunia, Maroko memiliki menu ikan sarden pedas yang dibuat dengan cara mengisi sarden dan membalurnya dengan saus chermoula yang dibuat pedas kemudian dipanggang. Bahkan ada juga versi menu ini yang digoreng sehingga bisa dinikmati sebagai cemilan.