Pernah mendengar Kamboja sebelumnya? Kamboja adalah negara yang berbentuk kerajaan di Asia Tenggara. Setiap negara di Asia Tengara memiliki keunikannya tersendiri sehingga menarik untuk dikunjungi. Tidak sedikit orang yang berwisata ke beberapa negara sekaligus dalam satu waktu. Misalnya mengunjungi Kamboja serta negara lain yang mengitari negara ini seperti Thailand, Vietnam, dan Laos.
Di Kamboja sendiri, ada satu kota yang menarik untuk dikelilingi. Ada Phnom Penh atau The Charming City yang memiliki sejarah kuat di Kamboja di mana destinasi wisata di sana memang menggambarkan banyak sejarah serta budaya melalui bangunan bersejarah di Kamboja. Untuk berkeliling, kamu bisa berlibur dengan gaya backpacker ke Phnom Penh. Kali ini alowisata akan memberikan beberapa tipsnya agar liburanmu terasa menyenangkan.
Jika melakukan wisata ala backpacker ke Phnom Penh, tentu salah satu yang dilakukan adalah membawa sedikit barang bawaan. Paling tidak hanya barang-barang yang penting saja yang dibawa selama berlibur. Phnom Penh berada di negara Kamboja yang memiliki curah hujan cukup tinggi. Jika sudah hujan, biasanya mau tidak mau kita perlu membawa pakaian dan perlengkapan lain yang berlebih.
Tidak semua orang dapat menikmati liburan saat hujan. Oleh karena itu, lebih baik kamu menghindari bulan November hingga Maret. Sisa bulan selain itu adalah waktu yang baik untuk berlibur ke Phnom Penh. Tapi bulan terbaik untuk pergi ke sana adalah bulan Oktober. Sesaat sebelum Phnom Penh memasuki musim hujan.
Orang yang memiliki budget lebih pasti akan memilih hotel berbintang untuk mendapatkan kenyamanan yang luar biasa baiknya.
Tapi tidak untuk kamu, para backpacker ke Phnom Penh. Sama seperti jika kamu berpergian ala backpacker ke Vietnam, di sini juga kamu beruntung karena memiliki pilihan penginapan dengan range harga yang murah seperti Hostel dan Homestay.
Keduanya dapat kamu booking secara online melalui berbagai platform untuk membandingkan harga dan kualitasnya. Jangan khawatir, hostel dan homestay juga umumnya nyaman untuk ditinggali selama beberapa hari di Phnom Penh.
Hal seperti ini biasanya tidak bisa dihindari. Tetapi untuk mengatasinya, kamu bisa mengunjungi tempat lain yang dekat dengan tujuan utamamu terlebih dahulu. Untuk itu, lebih baik kamu para backpacker ke Phnom Penh menyiapkan peta seperti mengunduh peta offline kota Phnom Penh via Google Maps. Untuk beberapa negara yang mayoritas masyarakatnya tidak menggunakan bahasa inggris, hal ini akan sangat membantumu.
Waspada terhadap pencurian saat backpacker ke Phnom Penh ini penting. Sebaiknya jangan terlalu banyak memiliki barang bawaan seperti tote bag dan tas serupa yang mudah dicuri. Bagus jika kamu menyimpan sebagian barang di penginapan. Tapi jika harus dibawa seluruhnya, menggunakan ransel saja sudah cukup untuk menghindari pencurian.
Baik ojek, tuk-tuk, maupun cyclo, ketiganya memerlukan trik saat penentuan harga. Maklum, ke mana pun kamu pergi, untuk transportasi tradisional seperti itu biasanya akan memberikan harga yang relatif tinggi pada para pendatang. Kamu wajib melakukan tawar-menawar yang sengit pada pengendara kalau kamu sangat ingin berhemat. Karena harga yang ditawarkan bisa 2-3 kali lipat dari harga yang bisa kamu tawar.
Ada orang-orang yang memang bertujuan melakukan wisata kuliner saat jalan-jalan ke Phnom Penh, ada pula yang tidak. Tapi baik bagi yang memiliki niat maupun tidak, kebutuhan akan makanan tentu tidak bisa dihindari. Minimal, untuk menjaga kesehatan kamu perlu makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Bisa lebih dari itu jika ingin mengemil makanan ringan di sela-sela waktu kosong.
Untuk meminimalisir budget¸ sebaiknya kamu memilih street food. Makanan yang diperjualbelikan di sepanjang jalan biasanya ditawarkan dengan harga yang murah. Belum lagi rasanya pasti unik karena memberikan rasa khas Phnom Penh dan Kamboja secara umum. Misalnya kamu bisa mencoba num banh chok di sekitar sungai tonle sap yang merupakan makanan lokal khas Phnom Penh.
Russian Market menawarkan berbagai pilihan oleh-oleh dan souvernir yang menarik untuk dibeli oleh para pengunjung Phnom Penh. Memang, jangan membayangkan tempat yang mewah saat ke sini. Pasar ini serupa dengan pasar tradisional lain yang ada di negara kita. Kios-kiosnya sempit, jalanan kecil, tapi harga barang-barangnya murah. Apalagi kalau kamu jago dalam hal tawar-menawar.
Itulah tips-tips penting yang baik kamu lakukan selama backpacker ke Phnom Penh. Selain Russian Market sebenarnya masih banyak tempat wisata di Phnom Penh lain yang dapat kamu kunjungi. Misalnya beberapa tempat berikut ini:
Kalau kamu memiliki waktu liburan yang panjang, kamu bisa mengunjungi lebih banyak tempat dari yang sudah disebutkan sebelumnya. Atau mungkin berpindah ke negara sebelah untuk mengunjungi tempat wisata di Thailand dan negara lainnya. Ke mana pun kamu pergi, jangan lupa mendokumentasikan hal-hal menarik untuk dikenang di masa tua. Selamt bersenang-senang ya!
Oleh-oleh khas Hanoi – Hanoi adalah ibu kota Vietnam yang cukup populer dengan wisata sejarahnya.…
Ada banyak sekali aneka makanan terbaik di dunia yang harus anda coba, bahkan mungkin salah…
Memiliki nama lengkap Frankfurt am Main, adalah pusat ekonomi dan bisanis yang penting di Jerman.…
Jepang masih menjadi salah satu negara tujuan wisata ketika ingin berlibur, karena ada banyak hal…
Bukan saja terkenal dengan sistem pendidikan terbaiknya, Finlandia juga populer dengan pemadangan alamnya yang menakjubkan.…
Ekuador adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang wilayahnya dilintasi oleh garis ekuator atau garis…