Bukan rahasia jika Jepang telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan saat berkunjung ke Asia. Negara yang dikenal sebagai Negeri Sakura ini berkembang dengan cepat dan memiliki banyak hal menarik yang sayang untuk dilewatkan, mulai dari kebudayaan, tempat wisata, makanan, dan pemandangan kota serta alamnya yang menakjubkan. Negara yang sangat maju di bidang ekonominya ini mampu memikat hati para wisatawan dengan berbagai macam alasan, diantaranya:
Selain alasan-alasan tersebut masih banyak hal lain yang menjadikan wisatawan senang berkunjung ke Negeri Matahari Terbit ini. Dalam melakukan kunjungan tersebut, setiap wisatawan tentunya memiliki cara masing-masing. Salah satunya adalah bepergian tanpa guide atau tour. Beberapa wisatawan cenderung menyenangi kegiatan berjalan-jalan tanpa tour karena terasa lebih independen, fleksibel, murah, dan memiliki nilai tantangan tersendiri. Meskipun berjalan-jalan tanpa tour bukanlah hal yang mudah, namun dengan tips dan persiapan yang tepat, perjalanan tanpa tour Anda akan terasa menyenangkan. Berikut tips jalan-jalan ke Jepang tanpa tour:
Dokumen perjalanan yang penting untuk disiapkan adalah paspor dan visa Jepang. Membuat visa Jepang hanya membutuhkan waktu 5 hari dan tidak sulit. Keuntungan mengurus visa Jepang secara mandiri adalah Anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan mengurus visa Jepang menggunakan jasa travel. Untuk mendapatkan informasi lengkap terkait hal ini Anda bisa mengunjungi website kedutaan Jepang di Indonesia dan mengunduh formulir serta persyaratannya. Secara umum persyaratan untuk membuat visa Jepang adalah:
Setelah melengkapi persyaratan Anda hanya perlu datang ke Kedutaan Besar Jepang yang berada di sebelah Plaza Indonesia untuk mengikuti wawancara. Proses wawancara cenderung mudah dan berlangsung cepat. Baca juga tips jalan-jalan ke Jepang lainnya untuk menambah referensi Anda.
Waktu kunjungan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan saat ingin jalan-jalan ke Jepang tanpa tour. Sebagaimana yang kita tahu, Jepang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Asia, sehingga jumlah pengunjungnya akan meningkat pada saat high dan peak season.
Secara singkat high season ialah musim liburan dengan jumlah pengunjung yang tidak terlalu ramai, seperti liburan sekolah. Sedangkan peak season ialah musim liburan dengan jumlah pengunjung yang sangat ramai, seperti libur tahun baru. Meningkatnya jumlah pengunjung berhubungan erat dengan kenaikan jumlah budget yang dikeluarkan. Oleh karena itu Anda harus mengatur waktu kunjungan Anda untuk memperkirakan budget dan tempat wisata yang akan Anda kunjungi.
Sebagai contoh, jika Anda memilih berhemat Anda dapat pergi ke Jepang pada musim gugur dan musim dingin, karena musim semi di Jepang merupakan high season. Harga tiket pesawat pada musim semi pun lebih mahal meskipun sudah mengikuti promo. Namun hal tersebut dapat disesuaikan dengan rencana keinginan dan kebutuhan liburan Anda. Selain memperhatikan waktu kunjungan, Anda juga dapat mencoba pergi ke tempat wisata yang tidak memerlukan biaya masuk, diantaranya seperti tempat wisata gratis di Kyoto.
Terkait tiket penerbangan, akan lebih menguntungkan jika Anda mengikuti promo. Dengan mengikuti promo Anda juga tidak harus memilih airlines yang sama untuk pulang pergi dan dapat menggunakan metode ala open-jaw. Metode ini menggunakan konsep pulang pergi dengan penerbangan yang berbeda. Contoh dari metode ini adalah pergi dengan penerbangan Jakarta-Tokyo dan pulang dengan penerbangan Osaka-Jakarta.
Semakin banyak tujuan wisata yang akan Anda kunjungi, semakin membengkak pula biaya transportasi yang Anda butuhkan. Terlebih biaya transportasi di Jepang tidak bisa dibilang murah. Oleh karena itu mengatur transportasi selama bepergian wajib Anda lakukan. Dengan mengatur transportasi Anda dapat menikmati kunjungan wisata budaya, sejarah, alam, dan wisata kuliner di Jepang secara efektif dan efisien.
Transportasi yang paling umum digunakan di negara ini ialah kereta dan bus. Ada beberapa pilihan bertransportasi di Jepang, yaitu menggunakan one day pass dan Japan Rail pass (JR pass). Hampir setiap kota memiliki tiket one day pass yang dapat digunakan untuk berkeliling selama seharian penuh. Selain one day pass masih ada pilihan lain seperti melakukan pengisian pada Suica Card atau semacam kartu Flash di Indonesia.
Secara umum wisatawan yang melakukan jalan-jalan ke Jepang tanpa tour akan membeli JR Pass untuk bepergian antar kota. JR Pass memiliki masa pemakaian selama 7, 14, atau 21 hari dan berlaku untuk semua jenis kereta termasuk shinkansen dan bus di bawah naungan perusahaan Japan Railway. Harga JR Pass untuk pemakaian selama sepekan adalah sekitar 3,5 juta rupiah. Untuk memilih cara bertransportasi yang tepat Anda harus menyesuaikan dengan rencana budget dan itinerary Anda.
Secara singkat itinerary adalah rencana perjalanan. Anda wajib membuat itinerary dan mengatur waktu, tempat kunjungan, serta tempat menginap Anda selama berada di Jepang. Semakin cermat, rapi, dan detail, semakin bagus rencana perjalanan Anda.
Membuat rencana perjalanan dapat membantu Anda beraktivitas selama di Jepang tanpa kebingungan mengenai apa yang harus Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukannya. Sebab dengan membuat itinerary tersebut Anda akan mempersiapkan segala hal yang terkait di dalamnya sekaligus memperkirakan anggaran yang Anda butuhkan.
Umumnya wisatawan melakukan kunjungan ke Jepang dalam waktu 7-14 hari. Dalam waktu tersebut, wisatawan dapat memecah kegiatan harian ke dalam itinerary yang dibuatnya. Sebagai contoh, Anda membuat itinerary untuk 7 hari perjalanan dengan berkunjung ke tempat wisata di Nara, Tokyo, Nagoya, Kyoto, dan Osaka. Pada itinerary tersebut Anda merencanakan tempat yang akan dikunjungi, hotel untuk menginap, tempat makan, transportasi yang digunakan, serta keterangan lain dan waktu perpindahan antar kota. Sebagai saran Anda dapat membuat itinerary dalam bentuk tabel agar memudahkan.
Biaya hotel dan makan di Jepang tidak terlalu mahal, apalagi jika Anda dapat menemukan tempat menginap dan tempat makan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Oleh karena itu mencari referensi sebanyak-banyaknya sangat diperlukan. Untuk informasi hotel Anda bisa mengunjungi website Airbnb dan Agoda.
Airbnb sendiri adalah salah satu situs penyewaan tempat menginap berbentuk apartemen atau flat yang sangat cocok digunakan untuk kunjungan lebih dari 3 orang atau rombongan. Sebagai saran Anda dapat memilih lokasi hotel yang dekat dengan stasiun kereta dan mini market.
Untuk makanan Anda dapat mengunjungi tempat makan low cost seperti Yoshinoya dan Matsuya. Anda juga dapat pergi ke mini market untuk membeli Bento atau Onigiri. Selain itu sebagai saran sebaiknya Anda membawa makanan cepat saji dari Indonesia dan sambal untuk menambah nafsu makan serta menghemat biaya. Setelah melakukan kunjungan, Anda bisa membeli oleh-oleh makanan khas Jepang dan souvenir lainnya di toko serba 100 yen untuk meminimalisir pengeluaran.
Sebagai saran tambahan, dalam melakukan jalan-jalan ke Jepang tanpa tour kebutuhan wifi menjadi penting untuk tetap terkoneksi pada informasi-informasi yang dibutuhkan. Anda bisa menyewa wifi portable yang disediakan di Bandara Narita atau Haneda dengan harga berkisar 1 jutaan untuk 12 hari dan dapat digunakan oleh 5 gadget. Jika Anda ingin menyewa dengan harga yang lebih murah Anda bisa menyewa wifi portable dari Indonesia.
Oleh-oleh khas Hanoi – Hanoi adalah ibu kota Vietnam yang cukup populer dengan wisata sejarahnya.…
Ada banyak sekali aneka makanan terbaik di dunia yang harus anda coba, bahkan mungkin salah…
Memiliki nama lengkap Frankfurt am Main, adalah pusat ekonomi dan bisanis yang penting di Jerman.…
Jepang masih menjadi salah satu negara tujuan wisata ketika ingin berlibur, karena ada banyak hal…
Bukan saja terkenal dengan sistem pendidikan terbaiknya, Finlandia juga populer dengan pemadangan alamnya yang menakjubkan.…
Ekuador adalah sebuah negara di Amerika Selatan yang wilayahnya dilintasi oleh garis ekuator atau garis…