Australia adalah salah satu negara yang paling dekat dengan Indonesia selain Singapura dan Malaysia. Ada banyak tempat wisata di Australia yang menarik dikunjungi baik bagi yang menyukai petualangan, wisata alam, maupun wisata budaya. Selain itu biaya yang perlu dikeluarkan untuk berwisata ke negara ini juga jauh lebih sedikit dibandingkan dengan dana ke Eropa, padahal keduanya juga sama – sama memiliki empat musim.
Berwisata dengan cara backpacking atau modal sepatu yang sudah mulai terkenal sejak lama dan masih terus bertahan hingga saat ini, membuat semakin banyak orang tidak lagi hanya mengejar mimpi jalan – jalan ke negara – negara Asia Tenggara saja, akan tetapi juga melirik negara yang terkesan lebih mahal seperti Australia. Namun, apakah memang pergi backpacker ke Australia untuk para pemula memungkinkan untuk dilakukan? Berikut ini kami berikan tips – tips agar liburanmu ke negeri kangguru tetap hemat dan menyenangkan.
- Perencanaan Kasar
Sebagian daratan Australia itu punya kemiripan dengan tanah Papua, bentangan alam yang unik, hewan – hewan khas Wallacia, lautan yang bagus, penampakan alam khas Oseania dan Pasifik, dan masih banyak lagi.
Sebut saja Pegunungan Biru Australia, itu cuma satu dari sekian banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi. Jadi, cobalah awali perjalananmu sejak masih di rumah dengan membuat perencanaan agar tak kebingungan dan malah menghabiskan dana sia – sia sesampainya di sana atau malah tak bisa pergi ke mana – mana karena hujan melulu atau cuaca terlalu panas.
Memang benar bahwa backpacking itu berhubungan dengan spontanitas. Backpacking tak akan seru jika disertai perencanaan yang terlalu mendetail. Akan tetapi, setidaknya kamu perlu perencanaan kasar mengenai tempat yang akan dikunjungi supaya lebih terarah. Misalnya saja bila ingin pergi ke pesisir Timur, maka perjalanan bisa dimulai dari Sydney ke Pulau Fraser, lalu dilanjutkan ke Great Barrier Reef, dan dilanjutkan dengan trekking di Daintree. Jadi, rencanakanlah dan jangan lupa lihat peta juga ramalan cuaca.
- Akomodasi dan Transportasi
Merencanakan di mana akan menginap dan bagaimana akan bepergian juga penting saat backpacker ke Australia untuk para pemula. Memang sih, bisa saja kamu langsung pergi mendatangi hostel satu per satu untuk menanyakan harga.
Namun, rasanya sayang sekali melakukan itu saat semuanya bisa dicek lewat internet. Selain itu, di internet kamu juga bisa memilih dengan lebih leluasa dan kadang ada diskon pembayaran online sendiri. Keuntungan lain bukan? Ditambah lagi, kamu juga bisa mencari penginapan yang sesuai karaktermu, hostel yang suka mengadakan pesta atau hostel yang lebih tenang.
Selain itu, kamu juga bisa memilih alternatif penginapan lain seperti menginap di rumah orang lewat Airbnb atau Couchsurfing. Mungkin, bila kamu punya sahabat yang tinggal di Australia, mengapa tak mencoba menanyakan apakah mereka bersedia ditumpangi atau memberikan saran tempat menginap yang nyaman dan terjangkau. Rasanya kalau kamu bertanya baik – baik mereka akan dengan senang hati membantu.
Sementara untuk urusan transportasi, kendaraan yang paling mudah diakses di Australia untuk perjalanan antar kota adalah bus dan pesawat. Tentu ada untung ruginya, pesawat lebih cepat namun mahal, dan bus lebih lama namun murah dan kamu juga bisa melihat lebih banyak pemandangan. Akan tetapi kamu juga bisa menilik alternatif dengan menyewa van atau mobil jika punya SIM internasional. Dengan menyewa van, kamu tak lagi perlu membayar sewa hostel. Sebab umumnya di dalam van juga terdapat kasur. Wah uangnya bisa buat mengunjungi Taronga Zoo deh.
- Tetap Pikirkan Keamanan
Jangan pernah lupakan keamanan di manapun kamu berada, meskipun itu Australia, negara yang kerap disebut negara aman, negara maju, atau apapun namanya. Mungkin benar infrastruktur Australia jauh lebih baik dibanding Indonesia, namun segala sesuatu bisa terjadi di mana saja.
Cuaca panas Australia itu jauh lebih kejam dibanding matahari Indonesia kapanpun. Belum lagi hamparan padang luas di mana mungkin kamu tak akan punya kesempatan bertemu manusia sampai berpuluh kilometer.
Selain itu, kamu juga mesti tahu bahwa Australia menjaga betul ekosistem mereka dengan turut menyertakan hewan – hewan endemik dalam rambu lalu lintas. Jadi taatlah pada peraturan bila kebetulan kamu membawa kendaraan, jangan sampai menabrak hewan seperti kangguru misalnya. Begitu juga saat berenang, perhatikan batas bendera agar tak bertemu hiu. Namun yang paling harus kamu waspadai adalah lebah, jangan sampai disengat hewan kecil satu ini ya.
- Pergi ke Pesisir Barat
Kebanyakan turis biasanya akan bergerak menjelajahi daerah pesisir Timur Australia hingga mencapai Great Barrier Reef, namun pergi ke pesisir Barat pun sebenarnya tidak kalah indah. Di sini kamu bisa menemukan Ningaloo Reef yang juga menarik untuk dipandang, dijelajahi, dan difoto – foto tentunya.
Ada juga Teluk Coral yang memiliki air biru jernih dan berkilau yang bisa kamu arungi untuk menuju Ningaloo Reef. Jangan lupa, cobalah gunakan perahu yang memiliki permukaan lantai bening dibuat dari kaca untuk bisa menikmati kegiatan ikan – ikan di bawah laut yang berebut makanan. Kamu juga bisa bersnorkeling ria dan menyelam atau mungkin sekedar bersantai bersama api unggun.
- Jangan Lewatkan Tempat Yang “Tidak Penting” dan Gratis
Tidak semua liburan harus mengikuti tuntunan ‘panduan wisata’. Ada banyak hal yang lebih menarik daripada sekedar mendatangi tempat – tempat turistik. Cobalah masuk ke pub atau kafe yang ada di kota non turistik untuk bisa merasakan kesan Australia yang lebih otentik.
Tak jarang kamu justru akan bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak dari tempat seperti ini. Bukan tak mungkin juga kamu bisa memperoleh oleh – oleh makanan khas Australia asli buatan tangan orang lokal, bukan pabrik.
Bila kamu jeli, sebenarnya banyak tempat wisata di Australia yang juga bisa diakses secara gratis. Salah satu tips backpacker ke Australia untuk para pemula dari kami adalah patut diingat bahwa mulai dari kegiatan seperti berenang, berselancar, snorkeling, dan jalan – jalan hingga mengunjungi kebun raya, museum, dan galeri seni semuanya punya alternatif gratisnya. Biasanya untuk kunjungan ke tempat – tempat seperti galeri seni, bisa kamu lakukan di kota – kota besar. Misalnya saja:
- Tur ke Parlemen Canberra
- Naik City Circle Tram yang bersejarah di Melbourne
- Mengunjungi festival Sydney Mardi Gras
- Belajar Bahasanya
Tak kalah pentingnya saat menjadi backpacker di Australia adalah mempelajari bahasanya. Tunggu dulu, kami tidak bicara tentang bahasa Inggris yang ‘biasa’ tapi bahasa informal alias bahasa gaul khas Australia yang bahkan tak semua orang penutur bahasa Inggris dari negara lain tahu.
Tentunya ini bisa kamu lakukan jika kamu mau belajar lebih menghormati orang lokal dan juga menjadi lebih dekat. Bukan tak mungkin kamu juga akan membuat mereka tersenyum dan pada akhirnya memperoleh keuntungan tersendiri, yang paling pragmatis mungkin diskon saat membeli sesuatu.
Tapi jangan sekedar ucapkan ‘mate’ atau ‘g’day, itu basi. Coba ucapkan ‘sunnies’ saat menyebut kacamata hitam dan bukannya sunglasses, ‘thongs’ untuk sandal jepit dan bukannya flip flops, kemudian juga gunakan kata ‘barbie’ bila ingin mengucapkan barbecue. Aneh memang pada awalnya dan terkesan tidak penting, tapi backpacker itu bukan sekedar tentang jalan – jalan irit melainkan juga menemukan petualangan berbeda dari sudut pandang lokal. Lagipula bukankah kita juga senang kalau ada orang asing yang bisa bercakap – cakap dengan kata gue atau mengucapkan, “basi kali!”.