Pada era kejayaan Islam, salah satu kota di Turki yaitu Istanbul menjadi ibu kota Kesultanan Turki Usmani, namun kini IStanbul menjelma menjadi Kota Wisata Di Turki. Kota ini sebelumnya memiliki nama Konstantinopel yang merupakan ibu kota dari Kekaisaran Bizantium. Konstantinopel mampu bertahan selama seribu tahun sebagi ibu kota Bizantium hingga akhirnya pada tahun 1453 Masehi berhasil direbut oleh Turki Usmani.
Pada era Turki Usmani inilah Konstantinopel berubah nama menjadi Istanbul dan menjadi salah satu pusat peradaban dunia. Selain memiliki wilayah yang luas, Kesultanan Usmani juga menorehkan kemajuan di bidang arsitektur. Kesultanan ini mampu membangun banyak masjid dan istana yang megah. Contohnya seperti tempat bersejarah islam di Turki berikut ini:
1. Istana Topkapi
Istana indah ini adalah salah satu tempat wisata utama di Istanbul, Turki yang terletak persis di tepi pantai.
Awalnya istana ini merupakan tempat tinggal resmi dan pusat pemerintahan Turki Usmani selama 400 tahun, hingga akhirnya kini menjadi sebuah museum.
Istana Topkapi memiliki empat halaman utama yang dilengkapi beberapa bangunan berukuran lebih kecil. Sekitar 4.000 orang menghuni istana ini selama menjadi kediaman resmi keluarga kerajaan. Istana ini dibangun di atas lahan seluas 700 ribu meter persegi yang dikeliling oleh tembok sepanjang lima kilometer.
Banyak yang menyebut istana ini sebagai karya terbesar Turki Usmani di bidang arsitektur. Istana Topkapi mulai dibangun tahun 1453 oleh Sultan Muhammad II yang mengusung gaya arsitektur khas Turki dengan taman yang indah. Masuk ke bagian dalam, interior istana ini banyak dihiasi oleh kaligrafi Al-Qur’an dan juga unsur dekorasi lain yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
2. Istana Dolmabahce
Tempat bersejarah islam di Turki ini dibangun pada tahun 1843 hingga 1856 yang berdiri dengan megah di atas tempat yang strategis. Istana Dolmabahce dibangun langsung menghadap ke Selat Bhosporus, yang kemegahannya dapat terlihat dari atas kapal yang sedang berlayar di laut.
Dolmabahce terdiri atas dua suku kata, yaitu “dolma” yang berarti penuh, dan “bahce” yang memiliki arti taman. Istana ini memiliki desain arsitektur perpaduan antara baroque, rococo, dan neoklasik dengan gaya tradisional Turki Usmani.
Bangunan Bersejarah Di Turki ini dibangun untuk menggantikan Istana Topkapi yang dinilai tidak memadai dan kurang mewah jika digunakan sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Berdiri di lahan seluas 45 ribu meter persegi membuat istana ini sebagai istana terbesar di Istanbul atau bahkan seluruh Turki.
Dalam pembangunannya lima juta pound emas Usmani atau 35 ton emas telah dihabiskan. Haci Said Aga yang merupakan arsitek terkemuka pada masa itu ditunjukkan sebagai penanggung jawab konstruksi. Sedangkan arsitek Garabet Balyan dipercaya sebagai pelaksana pembangunannya.
3. Istana Yildiz
Berbeda dari Istana Topkapi Dolmabace yang dibangun di tepi Selat Bosphorus, dan Tempat bersejarah islam di Turki ini dibangun di sebuah hutan alam.
Awal pembangunan istana ini dimulai pada masa Sultan Ahmad I sekitar tahun 1603 sampai 1617.
Setelah istana ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas, keluarga kerajaan kerapa berlibur di tempat ini. Rumah besar yang digunakan sebagai tempat menginap keluarga kerajaan baru dibangun pada masa pemerintahan ‘Abd al-Majid I di tahun 1839 sampai 1861.
Lalu pembangunannya dilanjutkan kembali saat masa pemerintahan Sultan ‘Abd al-‘Aziz pada tahun 1861 hingga 1876. Pada akhir abad ke 19 Sultan ‘Abd al-Hamid II meninggalkan Istana Dolmabahce dan menetap di Istana Yildiz. Kepindahan tersebut disebabkan oleh kekhawatirannya akan serangan musuh yang datang dari arah lautan.
Setelah menetap di Istana Yildiz, Sultan ‘Abd al-Hamid II melakukan renovasi dan memperbesar kawasan istana. Arsitek asal Italia bernama Raimondo D’Aronco ditunjuk sebagai arsiteknya dan istana ini pun akhirnya bisa disejajarkan dengan istana Turki Usamani lainnya dan menjadi salah satu Tempat Sejarah Islam di Turki.
4. Hagia Sophia
Tempat bersejarah islam di Turki ini dikenal juga dengan nama Ayasofya yang telah melalui sebaganyak tiga fase sebelum akhirnya menjadi seperti saat ini.
Berawal dari sebuah gereja kecil, yang kemudian difungsikan menjadi masjid dan kini ditetapkan menjadi sebuah museum.
Banyak sekali penyesuaian yang dilakukan di bangunan ini. Inilah salah satu landmark yang dimiliki oleh Istanbul yang sekaligus menjadi bangunan tertua di dunia yang memiliki usia sekitar 1400 tahun. Pada masanya, museum ini dibangun oleh ribuan pekerja Romawi yang dapat selesai dalam waktu yang cukup singkat.
Gereja kecil yang menjadi cikal bakal Hagia Sophia dibangun pada abad ke 3 yang kemudian hancur pada abad ke 6. Ketika itu sebagian besar bangunan terbuat dari marmer, namun sayangnya mengalami kerusakan di sekitar pintu masuk.
Kerusakan tersebut disebabkan oleh dua penjaga pintu masuk yang selalu mengehntakkan kakinya sebagai tanda penghormatan kepada raja atau tamu penting yang akan masuk ke dalam. Setelah Kekaisaran Romawi ditaklukkan oleh Kesultanan Ottoman, gereja ortodoks ini kemudian diubah menjadi sebuah masjid.
Setelah perubahan tersebut, 4 pilar baru ditambahkan sebagai penanda bahwa gereja tersebut telah menjadi sebuah masjid. Uniknya, kaum islan saat itu mengambil kebijakan yang tepat. Mereka menghormati dan menjunjung Nabi Isa yang merupakan salah satu Nabi dalam agama Islam.
Sehingga sebisa mungkin tidak mengubah desain asli gereja, namun masih dapat diterima oleh aturan Islam. Hal tersebut dapat dibuktikan dari tanda salib yang ada di pintu-pintu Ayasofya yang dihilangkan tanda horizontalnya. Hal tersebut malah membuatnya menjadi Tempat Menarik di Istanbul Turki yang dapat dinikmati keindahannya hingga kini.
Meskipun tidak berupa tanda salib, namun keaslian desainnya masih tetap dipertahankan. Selain itu, ada lukisan Yesus yang berada di tengah tulisan Allah dan Muhammad tepat di atas mimbar. Bukan hanya lukisan Yesus, di Tempat bersejarah islam di Turki ini juga ada mozaik-mozaik yang menceritakan kehidupan raja-raja yang hidup ribuan tahun lalu.
5. Masjid Sultan Ahmed
Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Biru dikarenakan interiornya yang dominan dnegan warna biru.
Dibangun antara tahun 1609 dampai 1616 di bawah perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid ini.
Sultan Ahmed I juga dimakamkan di halaman masjid biru ini. Masjid Sultan Ahmed berdiri tidak jauh dari situs kuno Hippodrome dan Hagia Sophia. Masjid ini berdiri di kawasan tertua Istanbul yang sebelum tahun 1453 adalah pusat Konstantinopel.
Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari Istana Topkapi yang menjadi tempat tinggal Sultan Utsmaniyah hingga tahun 1853. Kubah dan menara masjid ini pun dapat terlihat dari laut, yang mana menjadi dominasi dari langit kota Istanbul.
Walaupun disebut dengan Masjid Biru, kini Masjid Sultan Ahmed sudah memiliki interior yang tak lagi berwarna biru. Hal tersebut dikarenakan warna cat biru bukanlah dekorasi asli masjid. Masjid lainnya yang menjadi tempat bersejarah di Turki lainnya adalah:
- Bursa Grand Mosque
- Masjid Raya Sulaimaniah
- Masjid Ortakoy
- Masjid Beyazid II