Jika kamu sudah bosan dengan wisata kuliner Singapura atau berkeliling di sekitar kota Singapura yang terorganisir dengan baik, Museum Peranakan bisa menjadi alternatif pilihan wisata terlebih jika kamu tertarik dengan sejarah, budaya, bahkan menghadiri beragam festival juga pelatihan keterampilan singkat.
Tidak hanya tempat wisata di Yunani yang memiliki beragam nilai sejarah, cukup terbang selama satu jam dari ibu kota kamu akan bisa mempelajari banyak sejarah yang berkaitan erat dengan kita.
Peranakan sendiri adalah sebuah istilah yang kerap digunakan dalam bahasa Melayu untuk menyebut orang-orang keturunan Cina yang lahir dan besar di tanah Melayu seperti Singapura, Malaysia, dan sebagian Indonesia. Namun istilah ini juga sering digunakan untuk menyebut orang-orang keturunan bangsa lain seperti Eropa, India, dan Arab yang juga banyak bermukim di ketiga negara. Dari keadaan ini, muncul budaya Peranakan yang merupakan asimilasi antara budaya negara-negara itu dengan Melayu.
Sejarah Museum Peranakan Singapura
Di tahun 2006, tim manajemen Museum Peradaban Asia di Armenian Street ingin melakukan sebuah renovasi dan setelah menimbang-nimbang memilih untuk membuka museum budaya Peranakan daripada museum keramik Cina atau museum anak. Museum pun dibangun di atas area sekolah Tao Nan, terdiri dari beragam area pameran juga toko dan restoran di dalamnya.
Museum Peranakan Singapura dibuka secara resmi pada 25 April 2008 dengan sepuluh galeri yang memamerkan budaya dan kehidupan Peranakan sebagai tema utama. Salah satu objek pameran paling terkenal di awal pembukaannya adalah kasur pengantin Peranakan milik Nyonya Quah Hong Chiam dari Penang yang juga melahirkan 7 dari 11 anaknya di kasur tersebut. Pengunjung museum ini diperkirakan sekitar 112.000 setiap tahunnya.
Galeri di Museum Peranakan Singapura
Bila Queensland Gallery of Modern Art lebih cocok dikunjungi oleh para pecinta seni kontemporer, maka museum menawarkan lebih banyak nilai sejarah.
Museum ini memiliki tiga lantai dengan beberapa galeri yang memamerkan beragam budaya Peranakan mulai dari benda-benda yang kerap digunakan sehari-hari oleh orang-orang terkait hingga yang memiliki makna lebih kolektif bagi orang-orang Peranakan.
- Galeri Asal Mula
Di galeri pertama yang juga terletak di lantai dasar ini, kamu akan mendapat informasi seputar awal kehidupan orang-orang Peranakan di Singapura dan Asia Tenggara. Di masa lalu, mereka datang ke tanah Asia Tenggara dengan beragam tujuan seperti berdagang, menyebar agama, hingga tujuan yang lebih politis. Kemudian mereka menikahi wanita lokal dan melahirkan keturunan. Pameran disajikan dalam bentuk runut, lengkap dengan foto dan informasi.
- Galeri Pernikahan
Terdapat lima galeri pernikahan yang menyajikan ritual tradisi pernikahan orang-orang Peranakan dalam bentuk foto, informasi, juga objek-objek pameran seperti aksesoris dan perlengkapan yang digunakan. Di sini kamu akan mempelajari beberapa hal seperti upacara Chiu Thau dan Lap Chai, juga mengintip kamar yang digunakan para pengantin setelah pernikahan.
- Galeri Bahasa dan Gaya Berpakaian
Galeri ini menyediakan informasi terkait bahasa yang lahir dari asimilasi budaya yang melahirkan bahasa Baba Melayu. Tidak hanya melalui penjelasan lewat teks dan foto, kamu juga bisa mendengar langsung suara dari bahasa Baba Melayu lewat rekaman yang tersedia. Sementara objek pameran pakaian seperti kebaya dan sarung Melayu dan pakaian nyonya juga dapat kamu temui dan pelajari secara runut sesuai dengan perubahannya sejalan dengan waktu dan juga situasi kondisi seperti acara resmi dan santai.
- Galeri Agama
Di dalam galeri agama kamu akan menemui agama yang dianut orang-orang Peranakan. Kebanyakan informasi berhubungan dengan Taoisme, Budhisme, agama nenek moyang, dan kepercayaan lokal sebagai agama yang paling umum dianut. Kamu juga akan bisa mempelajari banyak ritual dan persembahan untuk roh-roh yang lekat dengan budaya Peranakan.
Selain itu, kamu juga akan bisa menemui objek pameran dan penjelasan yang berkaitan dengan ritual kematian dan upacara mengantar yang telah meninggal. Upacara dan ritual ini merupakan bagian penting dalam kehidupan orang Peranakan sebagai penghormatan terhadap nenek moyang.
- Galeri Kehidupan Sosial Politik
Galeri ini mengantarmu untuk mengenal banyak kehidupan orang Peranakan di tengah kehidupan bermasyarakat di Singapura juga di Asia Tenggara. Banyak dari mereka yang memiliki peran penting dalam kehidupan perdagangan, politik, dan juga hubungan sosial di abad 19 dan 20 Asia Tenggara. Beberapa nama yang dapat kamu temui antara lain Tan Kim Seng, sesepuh Singapura dan Lim Kim San, salah satu mantan menteri Singapura.
- Galeri Makanan dan Pesta
Pengalaman yang tak boleh dilewatkan adalah mengunjungi galeri yang memperkenalkanmu pada tradisi kuliner Peranakan. Kuliner Peranakan menyajikan pameran yang beberapa menunya mungkin bisa kamu cicipi saat berkunjung ke Malaysia sembari berkeliling ke beberapa tempat makan favorit di Kuala Lumpur. Makanan Peranakan merupakan penggabungan dari berbagai citarasa bangsa-bangsa yang pernah singgah di Asia Tenggara.
Ragam Kegiatan di Museum Peranakan Singapura
Selain pameran seputar budaya Peranakan yang lebih berkaitan dengan Asia Tenggara, khususnya Singapura, Malaysia, dan sebagian Indonesia, Museum Peranakan juga kerap memiliki beberapa festival dan pelatihan singkat yang berlangsung sementara. Beragam festival ini tidak hanya bisa dinikmati oleh dewasa, namun juga anak-anak, bahkan keluarga. Kamu bisa memilih program yang sesuai dengan minatmu.
Beberapa festival yang pernah berlangsung antara lain kegiatan membuat kerajinan tangan sembari menggunakan batik Peranakan yang ditujukan untuk keluarga. Kemudian ada juga kegiatan demonstrasi merangkai kalung yang lebih ditujukan untuk pengunjung umum. Selain itu ada juga workshop memasak dan membatik untuk pemula yang melibatkan profesional di bidangnya.
Bila kamu ingin makan dan berbelanja, area Museum Peranakan Singapura juga memiliki beberapa pilihan restoran mulai dari yang menyajikan makanan Peranakan, menu-menu Singapura, kuliner Cina, hingga fine dining dan sajian asal Perancis. Sementara tokonya menawarkan souvenir barang-barang khas Peranakan mulai dari pakaian hingga koleksi porselen dan perhiasan.
Harga Tiket Masuk ke Museum Peranakan Singapura
- Tiket masuk per orangan sebesar 10 Dolar Singapura.
- Untuk keluarga dengan anggota maksimal lima orang, tiketnya sebesar 30 Dolar Singapura.
- Bila kamu datang dengan kelompok minimal 20 orang, tiketnya sebesar 8 Dolar Singapura per orang.
- Khusus hari Jumat mulai pukul 19.00 – 21.00, harga tiket hanya sebesar 5 Dolar Singapura.
Jam Operasional Museum Peranakan Singapura
- Museum ini buka setiap hari sejak pukul 10.00 – 19.00
- Pada hari Jumat museum buka sejak pukul 10.00 – 21.00
Akses Menuju Museum Peranakan Singapura
Museum ini berlokasi di 39 Armenian Street, Singapura 179941. Ada beberapa cara menuju ke lokasi yakni:
- Dengan MRT, Museum Peranakan Singapura berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari City Hall dan stasiun MRT Bras Basah
- Dengan bus, kamu bisa menggunakan bus no. 7, 14, 16, 36, 77, 106, 111,124, 128, 131, 147, 162, 162M, 166, 167, 171, 174, 175, 190, 700, 700A, dan 857. Lalu berhenti di halte Singapore Management University, School of Accountancy and Law.
- Tersedia area parkir berbayar di samping museum bila kamu datang dengan mobil.
Tips Berkunjung ke Museum Peranakan Singapura
- Bacalah peraturan di museum meski sekilas, jangan sampai kamu mengganggu pengunjung lain apalagi melakukan hal yang dilarang.
- Beberapa hal dasar yang harus diingat antara lain jangan berisik dan matikan cahaya (flash) kamera saat akan memotret setiap objek yang dipamerkan.