Laut Merah Dan Mesjid Ar-Rahmah
Jeddah adalah sebuah kota di Arab Saudi yang terkenal dengan Laut Merahnya. Kisah yang terkenal dari Laut Merah adalah kisah Nabi Musa AS dan Raja Firaun pada masanya. Laut Merah pernah terbelah atas izin Allah SWT melalui tongkat yang direntangkan oleh Nabi Musa AS. Nabi Musa AS dan pengikutnya terbebas dari kejaran Firaun dan bala tentaranya karena berhasil menyebrangi Laut Merah.
Sedangkan Firaun dan pasukannya ditenggelamkan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya artefak-artefak kuno peninggalan Firaun seperti bangkai roda kereta tempur serta tulang belulang manusia dan kuda di dasar laut. Laut Merah memang terlihat berwarna merah saat musim panas tiba. Warna ini bukanlah warna air, melainkan berasal dari alang-alang dan ganggang yang tumbuh di dalam laut. Sedangkan warna airnya tetap sama seperti warna air laut pada umumnya yaitu bening.
Jika dibandingkan dengan laut-laut yang ada di Indonesia atau tempat wisata di Filipina yang sama-sama beriklim tropis, bisa dikatakan mungkin laut-laut di Indonesia dan Filipina lebih unggul dari segi keindahan pemandangannya. Namun selain sejarah, yang istimewa dari Laut Merah adalah Mesjid Ar-Rahmah. Mesjid ini berada di pinggir pantai dengan pondasi berupa tiang-tiang beton besar di bawah bangunannya. Penampakannya menunjukan kesan mesjid terapung yang megah di Jeddah. Tidak heran banyak wisatawan yang menyempatkan mengunjungi Laut Merah setelah selesai menjalankan ibadah umroh atau haji.
Corniche Commercial Center Atau Pasar Badal
Bukan Laut Merah saja yang menjadi alasan wisatawan mengunjungi Jeddah. Ada tempat yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Bagi penggila belanja, Corniche Commercial Center atau lebih dikenal sebagai pasar Balad di Jeddah merupakan tempat belanja di Jeddah yang cocok disebut sebagai salah satu surga dunia. Jika di Turki ada Grand Bazaar, pasar tertua di dunia.
Pasar Balad adalah pasar tertua di Jeddah, tepatnya didirikan sejak tahun 674 Masehi. Pasar ini masih mampu bertahan hingga saat ini karena berada di lokasi yang cukup strategis, yaitu titik temu antara lalu lintas perdagangan antara Yaman dan Eropa. Selain itu, pelabuhan di Jeddah bisa disebut sebagai pintu gerbang utama menuju kota Mekkah. Pengunjung Jeddah umumnya memang Jemaah yang beribadah haji dan umroh.
Kebayang kan seberapa ramai pasar Balad ini. Kamu akan menemukan banyak hal di sini. Dari oleh-oleh khas Arab Saudi, hingga kebutuhan sehari-hari. Untuk lebih tergambarkan rupanya, pasar Balad mirip dengan pasar Tanah Abang di Jakarta. Saking miripnya dengan pasar Tanah Abang, tidak sedikit toko yang diberi nama dengan Bahasa Indonesia. Usut punya usut, pembeli dari Indonesia sangat disukai jika dating ke tempat belanja di Jeddah ini karena hobi berbelanja dan tidak segan menghabiskan banyak uangnya. Bahkan uang rupiah pun diterima untuk kamu yang ingin berbelanja.
Pasar Balad memiliki area parkir yang luas. Perbedaan pasar Tanah Abang dan Pasar Balad mungkin di sini. Kamu tidak akan kebingungan melewati kerumunan orang, mobil yang berjalan atau terparkir dengan ramai di sini. Kamu bisa jalan dari area parkir menuju pusat perbelanjaannya dengan tenang karena tempat ini cukup rapi.
Hal baik lainnya dari tempat belanja di Jeddah ini adalah persaingan yang sehat. Pemerintah Arab Saudi kepada para pedagang untuk bebas berjualan dengan syarat menghindari pertikaian. Jika diketahui ada pertikaian, pemerintah akan segera menutup toko yang bersangkutan. Jadi ketika satu toko menawarkan diskon kepada pembeli, di depan toko lain yang serupa, para pedagang tetap terlihat santai. Tidak saling bertengkar karena merasa dicurangi.
Selain barang-barang seperti pakaian, perhiasan, dan benda mati lainnya, kamu dapat membeli oleh-oleh makanan khas Arab juga di sini. Sebelum kamu membeli, biasanya pedagang memperbolehkan pembeli untuk mencoba sampelnya terlebih dulu. Tujuannya agar pembeli tidak menyesal karena membeli makanan yang dianggapnya kurang enak.
Kali ini, alowisata juga akan memberikan tips bagi kamu yang ingin berbelanja di pasar Badal. Yang bisa juga kamu terapkan saat berkunjung ke tempat belanja murah di Dubai.
- Jika kamu memiliki budget yang terbatas, ada baiknya membuat perencanaan yang baik sebelum pergi berbelanja ke pasar Badal. Di pasar ini kamu akan ditawarkan berbagai macam produk yang menarik dengan harga yang terjangkau. Untuk menghindari keborosan, perencanaan belanja adalah kuncinya.
- Walaupun banyak pedagang yang menerima Rupiah, tidak ada salahnya kamu menyiapkan uang dalam bentuk Riyal. Tujuannya agar mempermudah ketika berbelanja, dengan pedagang yang tidak mau menerima Rupiah, dan mempercepat transaksi sehingga tidak perlu menunggu pedagang mengkonversi harga barang dalam Riyal ke Rupiah terlebih dahulu.
- Disarankan juga kamu banyak menyiapkan uang Riyal dengan pecahan lima atau puluhan. Banyak pedagang kaki lima berjualan di tempat yang tidak seharusnya. Ketika ada penertiban pedagang oleh petugas, biasanya pedagang akan segera berlarian. Daripada kamu ikut berlari, lebih baik segera menyelesaikan transaksimu di tempat.
- Belanja bersama teman, pasangan, atau bantuan mutawif. Kamu mungkin tidak dengan mudah memahami bagaimana jalannya transaksi jual beli di pasar Badal, atau bisa jadi bingung ketika mencoba memilih-milih barang. Bantuan orang lain pasti akan membantumu berbelanja.
- Asah skill tawar-menawar. Belanja dimanapun, kamu akan menemukan pedagang yang menawarkan harga tinggi kepada pembeli. Jelas, keuntungan yang lebih besar bagi pedagang itu menyenangkan. Pembeli bisa saja menyesal di kemudian hari, jika mengetahui harga barang yang dibeli itu seharusnya bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah. Sebagai bocoran, trik ‘pura-pura meninggalkan penjual’ juga efektif untuk berbelanja di sini loh. Jangan khawatir, kamu tidak akan diajak bertengkar oleh penjual. Pedagang mungkin hanya akan mengataka “bahil” atau pelit.
- Hindari bersikap kaku. Coba lah bersikap seakan-akan bukan orang baru, misalnya dengan bercerita kamu sering berkunjung ke Jeddah. Kalau kamu memiliki paras Arabian, boleh coba berpakaian seperti suku Badui asli Arab. Pedagang mungkin akan tertarik dengan kamu dan rela memberikan harga yang murah pada barang-barang dagangannya.
Bangunan Tua Jeddah Dan Tempat Wisata Lainnya
Di Balad, kamu tidak hanya menemukan pasar. Di sekitar tempat belanja di Jeddah ini, kamu juga akan disuguhkan dengan bangunan-bangunan tua sisa kejayaan di masa lalu. Bangunan tersebut umumnya memiliki balkon yang jika dilihat dari luar seperti kotak kayu, dilengkapi dengan jendela khusus bernama rawashin yang terbuat dari kayu berukiran indah. Kawasan bangunan tua ini selanjutnya dinobatkan oleh PBB sebagai warisan budaya dunia.
Ada juga pemakaman yang diyakini sebagai makam Siti Hawa. Tetapi hal ini masih diperdepatkan benar atau tidaknya. Tempat lainnya yang unik adalah Mesjid Qisas. Mesjid ini digunakan untuk menghukum mati orang-orang yang melanggar hokum di Arab Saudi. Jeddah memang memiliki berbagai tempat menarik untuk dikunjungi. Jika kamu punya waktu, jangan lupa mampir ke negara dekat Arab Saudi. Misalnya dengan mengunjungi tempat wisata di Iran.