Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat beragama islam bila memiliki kemampuan. Bukan tanpa alasan, jujur untuk beribadah haji dari Indonesia sendiri memang memakan biaya yang cukup tinggi. Belum lagi ada sistem antrian yang menyebabkan orang-orang perlu mendaftarkan niat beribadah haji dari beberapa tahun sebelum keberangkatan, terutama bagi mereka yang mengambil jalur reguler. Kedengarannya sulit, tapi jangan khawatir. Semua usaha kamu akan terbayarkan saat ibadahmu itu terlaksana. Bahkan sering loh, orang-orang yang sudah pernah beribadah haji akan merindukannya dan berharap bisa memiliki kesempatan untuk kembali mendatangi tempat yang dikunjungi saat haji. Selain beribadah, kamu juga mengunjungi sekaligus beberapa tempat wisata di Mekkah.
Terbayang gak sih ada sesuatu yang istimewa dari ibadah haji? Orang bilang kamu yang beragam islam akan merasa “lengkap” setelah melakukan ibadah ini. Apalagi kalau kamu bahkan mampu memberikan kesempatan yang sama untuk keluarga dan orang-orang terdekatmu. Atau minimal kamu bisa membawakan oleh-oleh makanan khas Arab setelah pulang dari ibadah haji. Semoga kita semua memiliki kesempatan itu ya!
Ibadah haji hanya dilakukan di satu negara, yakni Arab Saudi. Tepatnya di Mekkah dan sekitarnya. Kamu yang belum pernah berpergian ke luar negeri tidak perlu bingung. Karena sudah banyak kok jasa tour and travel yang menyediakan paket beribadah ke Mekkah, baik Ibadah haji maupun umroh. Bahkan ada yang menyediakan paket untuk selanjutnya berkunjung tempat bersejarah islam di Eropa.
Yang perlu kamu pahami dri ibadah haji adalah prosesnya. Kamu harus kemana, melakukan apa, dan bagaimana cara yang benar untuk melakukannya. Itu merupakan beberapa hal yang harus kamu persiapkan agar ibadahnya berjalan baik. Baru setelah itu kamu bisa memikirkan untuk pergi ke tempat wisata di Oman yang berdekatan dengan Arab Saudi. Kali ini alowisata akan menguraikan tempat yang dikunjungi saat ibadah haji, jadi kamu bisa melakukan persiapan yang matang sebelum berangkat haji.
Mekkah Al-Mukaromah
Pertama-tama, tentu tempat yang dikunjungi saat haji adalah kota Mekkah Al-Mukaromah atau populer hanya dengan sebutan Mekkah. Kota Mekkah merupakan kota suci bagi umat beragama islam. Lokasi kota ini cukup unik karena berupa lembah yang dikelilingi oleh gunung. Jangan membayangkan lokasi lembah seperti di Indonesia ya.
Mekkah tidak rawan banjir walaupun berada di lembah. Selain itu, iklim di sini sangat berbeda dengan negara kita. Mekkah memiliki iklim khas gurun pasir, yang suhu udaranya jelas tidak seperti di negara tropis. Suhu tertinggi di siang hari di sini dapat mencapai 41 derajat celcius loh. Yang membuat Mekkah spesial salah satunya karen kota ini merupakan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pusat lokasi ibadah haji di sini adalah Ka’bah yang berada di Masjidil Haram. Kamu akan diwajibkan melaksanakan niat haji serta thawaf atau mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Sebagai informasi, Ka’bah merupakan bangunan berbentuk kubus, berukuran tinggi 13,10 meter dengan panjang 12,62 meter dan lebar 11,03 meter. Ka’bah berfungsi sebagai monumen suci yang menjadi patokan arah kiblat bagi umat beragama islam.
Ka’bah sendiri memiliki sejarah yang panjang. Ada yang mengatakan, Ka’bah pertama kali dibangun oleh Malaikat, Nabi Adam AS, dan Syits Pada mulanya, tempat ini merupakan rumah ibadah bagi umat beragama monotheisme, yang dilengkapi dengan 360 berhala. Kala itu, sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul, terjadi bencana banjir bandang. Ka’bah pun direnovasi serta dibersihkan dari berhala. Kemudian kembali menjadi rumah ibadah, namun kali ini bagi umar beragama islam. Selanjutnya Ka’bah juga mengalami renovasi karena beberapa hal lainnya. Saat ini pihak yang memelihara Ka’bah sebagai tempat suci adalah pemerintah kerajaan Arab Saudi. Tepatnya pemerintah memelihara kota suci Mekkah dan Madinah.
Mina
Tempat yang dikunjungi saat haji selanjutnya adalah kota Mina yang terletak di sebelah timur kota Mekkah. Mina dikenal dengan julukan kota tenda karena dipenuhi dengan tenda, baik saat musim haji ataupun tidak. Jamaah haji datang dan menginap ke kota ini pada tanggal 8 Dzulhijjah atau satu hari sebelum melaksanakan Wukuf di padang Arafah. Hal ini dilakukan untuk menyempatkan melaksanakan sholat wajib di sini sebelum Wukuf.
Setelah selesai melakukan Wukuf, jamaah akan kembali ke kota Mina. Tepatnya ke tugu jumrah untuk melintarkan batu sebagai simbol mengusir setan seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Ada tiga tugu jumrah di sini yaitu jumrah Aqabah, jumrah Ula, dan jumrah Wustha.
Untuk mengantisipasi membludaknya jumlah jamaah yang datang bersamaan, pemerintah Arab Saudi membangun bangunan lima lantai untuk melempar jumrah dengan pintu masuk dan keluar yang berjumlah banyak.
Arafah
Arafah terletak di timur laut kota Mekkah. Merupakan padang yang terbuka dan sangat luas. Tempat yang dikunjungi saat haji ini merupakan tempat utama karena inti dari ibadah haji dilakukan di sini. Semua jamaah haji akan berbondong-bondong mendatangi padang arafah, seperti simulasi penghuni kubur bangkit dan bergegas menuju padang Masyhar pada hari kiamat. Tepat pada tanggal 9 Dzuhijjah, jamaah haji akan melakukan ibadah wukuf di tempat ini. Tidak heran kalau pada musim haji, tempat ini akan sangat ramai sekali. Berbeda dengan hari-hari biasa di mana padang Arafah tidak digunakan untuk beribadah.
Wukuf merupakan kegiatan utama dari ibadah haji. Jika tidak dilakukan dengan baik, ibadah haji yang dilakukan menjadi tidak sah hukumnya. Hal yang perlu dilakukan saat Wukuf adalah berdiam diri dan berdoa sepanjang (siang) hari. Rasulullah SAW bersabda bahwa “do’a yang paling baik adalah do’a di hari Arafah”. Untuk memfasilitasi jamaah haji, padang Arafah kini ditanami dengan pohon-pohon agar jamaah bisa beradaptasi lebih baik dengan iklim di Arab Saudi. Tempat ini juga dilengkapi dengan tenda-tenda serta pancaran air halus seperti gerimis untuk mengurangi suhu panas dari teriknya matahari.
Muzdalifah
Antara kota Mina dan padang Arafah, ada juga satu tempat yang dikunjungi saat haji. Setelah melakukan Wukuf di Arafah, jamaah akan kembali menuju Mina untuk melempari jumrah dengan batu. Di daerah terbuka Muzdalifah ini lah batu itu dikumpulkan. Setelah selesai waktu magrib, jamaah mulai berjalan menuju Muzdalifah. Setibanya di sini, jamaah akan bermalam (Mabit) hingga waktu subuh.
Kegiatan ini wajib dilakukan, karena jika tidak maka jamaah harus membayar dam. Tapi bukan berarti hal ini sulit dilakukan. Bagi orang-orang yang lemah seperti orangtua dan wanita, diperbolehkan meninggalkan Muzdalifah sebelum subuh atau lewat tengah malam, setelah mengumpulkan batu jumrah. Batu yang dikumpulkan dapst berjumlah 70 atau 49 buah.
Kalau kamu punya waktu lebih, kamu juga bisa melancong ke Dubai untuk memanjakan mata dengan mengunjungi beberapa taman bunga terindah di Dubai.
Madinah Al-Munawarah
Mekkah, Mina, Arafah, dan Muzdalifah adalah empat tempat yang wajib dikunjungi saat beribadah haji. Jamaah tidak diwajibkan untuk mengunjungi Madinah (Al-Munawarah). Hanya saja Madinah dianggap sebagai kota suci yang kedua oleh umat beragama islam setelah Mekkah. Madinah berada di sebelah utara kota Mekkah dengan jarak kira-kira 450 km melalui jalur darat.
Kalau Mekkah merupakan tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Madinah, tepatnya di Mesjid Nabawi, adalah tempat dimakamkannya Rasulullah SAW. Jamaah akan menyempatkan untuk sholat dan berziarah di mesjid ini. Memang tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Nabi Muhammad SAW ketika sedang berada di Arab Saudi untuk beribadah haji. Belum lagi, kamu bisa membawakan berbagai souvenir khas Madinah saat kembali ke Indonesia.