Saat sedang jalan-jalan berwisata ke berbagai tempat wisata di Thailand tentunya kamu ingin mencicipi masakan khasnya, begitu pula ketika kamu pergi berwisata ke Vietnam, pastinya ada banyak makanan khas yang ingin Anda cicipi.
Tidak hanya yang lezat, makanan apa saja yang menarik enaknya memang harus dicoba supaya tahu seperti apa selera sebuah bangsa. Konon, untuk mengetahui gaya hidup sebuah bangsa bisa dilihat dari selera makanannya.
Kalau kamu kebetulan sedang berlibur ke Kamboja, cobalah untuk menikmati kelezatan makanan khas Kamboja. Berikut jenis makanan khas Kamboja yang harus kamu cicipi.
1. Lok lak
Dari namanya kedengarannya lucu dan menari, makanan Khas Kamboja ini terbuat dari daging sapi. Kalau soal nama sendiri, itu merupakan kearifan lokal.
Makanan terbuat dari daging sapi ini ditumis dengan cara yang bervariasi, setiap koki memiliki kebijaksanaannya sendiri. Meskipun demikian, rata-rata masakannya enak dan sudah jelas harus dicicipi. Masakan ini akan disajikan dengan tambahan sayuran segar, seperti selada, tomat, bawang merah, dan irisan ketimun.
Sebelum disajikan daging sapi akan menjalani beberapa proses pemasakan hingga matang. Daging sapi akan direndam terlebih dahulu dengan bumbu berupa kecap ikan, kecap manis, lemon, lada, dan saus tiram. Hasilnya, daging sapi akan memiliki cita rasa yang khas, dengan aroma saus tiram yang kuat.
Sajian lok lak bisa saja bukan berupa daging sapi, tapi bisa diganti dengan daging rusa, daging babi, daging ayam, dan bisa juga diganti dengan tahu untuk yang vegetarian. Setelah itu bisa dimakan dengan nasi, telur goreng, selada, dan lain sebagainya.
2. Bai sach chrouk
Makanan Khas Kamboja tentu memiliki kekhasan dalam nama, seperti halnya makanan khas di Thailand, makanan khas di Korea Selatan, atau pun makanan khas di Taiwan. Semua memiliki nama-nama yang unik sesuai dengan kearifan lokalnya.
Jangankan nama makanan, nama untuk tempat wisata di Malaysia dengan yang ada di Indonesia meski memiliki kesamaan tropis pun sudah jelas berbeda. Semua tergantung pada sejarah dan budaya masing-masing bangsa. Nah, satu lagi masakan makanan khas Kamboja yang harus dicicipi saat berwisata ke tempat wisata di Kamboja, ialah Bai sach chrouk.
Makanan ini bisa ditemukan di pasar lokal atau warung penjual makanan di pinggir jalan. Untuk para backpacker, makanan ini pasti cocok dengan gaya hidupnya. Di pusat kota Siem Reap, makanan bernama Bai Sach Chrouk ini dijual dengan harga kurang dari 1 USD. Jadi, tidak terlalu membebani kantong seorang backpacker ketika membutuhkan makanan khas Kamboja ini sebagai menu sarapan atau makan siang.
Masakan bernama Bai Sach Chrouk ini harus dicicipi karena akan membuat siapa saja yang mencicipunya menyadari kekhasan masyarakat Kamboja dalam mengelola kulinernya. Masakan ini mungkin bisa ditemukan di Malaysia atau tempat lain terutama di foodcourt karena mirip dengan sajian urak-arik yang juga akrab di lidah ornag Indonesia. Masakan ini diolah dari irisan daging babi, disajikan bersama dengan telur orak arik dan nasi.
Cara masaknya ialah daging babi akan dimasak perlahan di atas arang, kemudian diasinkan dengan santan atau bawang putih untuk menambah cita rasa. Setelah dimasak sampai matang, daging babi diris tipis-tipis kemudian disusun dengan rapi di atas semangkuk nasi. Tambahkan irisan telur orak-arik, acar mentimu, dan lobak.
Pada umumnya, orang kamboja akan menyantap Bai Sach Chrouk dengan semangkuk kaldu ayam, bawang goreng, dan daun bawang. Bai sach chrouk biasanya menjadi menu sarapan orang kamboja dan mudah ditemukan di kedai-kedai pinggir jalan. Misalnya, di Phnom Penh, masakan ini pun mudah ditemukan.
Bicara soal babi, mengingatkan pada menu-menu makanan yang tidak bisa disantab oleh orang muslim karena mengandung babi. Di Jepang, restoran halal di Jepang akan menempelkan stiker halal di kaca pintu masuk atau di dinding restoran untuk memperlihatkan restoran yang ramah bagi muslim dan sebaiknya dihindari oleh muslim. Berbeda dengan Malaysia, di Malaysia, restoran halal di Kuala Lumpur cukup banyak tapi tidak menempelkan stiker, malahan restoran yang menyajikan babilah yang menempelkan stiker pemberitahukan mengandung babi atau tidak halal, sehingga pelanggan menyadarinya.
3. Khmer red curry
Selain masakan daging, pernahkan menyantap sup pedas seperti kare? Di Jepang dan India, kuliner kare sangat populer menjadi masakan untuk menu sarapan atau makan siang.
Di Kamboja juga ada masakan khas yang berkuah merah seperti kare namanya Khmer red curry. Masakan ini merupakan masakan kari yang memiliki kuah warna merah tetapi tidak terasa pedas. warna merah dari kuahnya tidak berasal dari cabe sehingga siapapun bisa mencicipi masakan ini tak terkecuali pecinta pedas.
Bagi yang tidak kuat rasa pedas, kari akan cocok buat kamu. Masakan ini merupakan campuran dari berbagai macam bahan masakan, beraroma khas, dan bercita rasa kuat karena dibuat dari bahan-bahan berupa santan kelapa, pasta kunyit Khmer yang terbuat dari sereh, lengkuas, dan kunyit.
Orang Kamboja biasanya menyajikan Khmer red curry bersama dengan baguette Prancis atau roti khas Paris. Bisa juga dengan irisan daging seperti daging sapi, ayam, atau ikan. direkomendasikan juga untuk ditambahkan dengan kacang hijau, terong, buncis, kentang.
4. Prahok ktiss
Sudah membayangkan bagaimana cita rasanya ketika menyebut namanya? Ups, jangan terburu-buru, baca dulu informasi singkat tentang Prahok Ktis yang merupakan masakan khas Kamboja yang sangat disukai oleh kaum muda ini.
Hidangan Prahok Ktis memiliki rasa yang kuat dan tajam, mungkin ini seperti ramen di Jepang. Uniknya, masakan ini tetap jadi favorit, sehingga banyak restoran yang menyajikan menu ini, seperti halnya ramen yang selalu mudah di temukan di pinggir jalan Jepang, bahkan tak sedikit restoran ramen di Jepang yang tidak ragu-ragu untuk menawarkan menu halalnya pada wisatawan muslim.
Kembali ke Prahok Ktis, meskipun hidangan ini memiliki cita rasa yang kuat dan tajam, masakan ini tetap disukai karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sebabnya, karena terbuat dari berbagai macam bahan yang terkenal kelezatannya seperti irisan daging babi cincang, terong, santan, dan kroeung.
Prahok Ktis biasa disajikan bersama dengan irisan sayuran segar, seperti wortel, kol, mentimu, dan kacang panjang. Rasanya seperti lalapan di Indonesia, sehingga ketika memesan Prahok Ktiss malah mengingatkan kita pada masakan yang selalu dilengkapi dengan lalapan seperi masakan khas Sunda, Indonesia. Prahok Ktis bisa dinikmati sebagai makanan ringan tanpa nasi. Namun, kebanyakan tetap menyantapnya sebagai lauk makan nasi atau mie. Unik kan? coba yuk!
5. Samlor machu trey
Masakan apa yang populer di Indonesai dan selalu laris manis? Jawabannya beragam, tapi dapat dipastikan kalau Geprek-an merupakan makanan khas Indonesia yang selalu ramai di mana saja.
Di Kamboja, pun ada masakan khas Kamboja yang akan selalu dicari oleh orang lokal bahkan bikin penasaran wisatawan yang datang jalan-jalan ke Kamboja. Makanan tersebut bernama Samlor Machu Trey.
Namanya mengingatkan pada sebuah tempat wisata yang bernama Machu Picchu ya kan? eits, jangan terpaku pada namanya, kita kembali pada kenyataan bahwa Samlor Machu Trey bukanlah nama tempat wisata di Kamboja melainkan nama makanan khas di Kamboja.
Maskaan ini dibuat dari racikan segar ikan fillet ditambah dengan sayur. Kedua bahan utama tersebut dimasak bersama dengan kaldu. Cita rasanya jelas antara paduan manis, asam, dan gurih, membuat lidah tak ingin berhenti mencicipinya.
Masakan ini biasa dimasak dalam satu panci besar, dibumbui dengan gula, saus ikan, dan garam. Wah, cara masaknya mengingatkan pada gulai ayam, sapi, atau ikan di Indonesia yang juga dimasak dalam satu panci besar dengan gula sebagai bumbu utama.
Orang Kamboja umumnya menjadikan masakan Samlor Machu Trey sebagai menu makan malam. Makanan khas Kamboja ini kemudian disajikan bersama dengan, bayam air, bawang putih, serai, seledri, jus asam, toge, dan nanas. Wuih, bikin liur menetes nih!
Kira-kira, itulah lima masakan khas Kamboja yang harus kamu cicipi sebelum pulang selepas jalan-jalan ke berbagai macam tempat wisata di Kamboja!